Senin, 06 Juni 2011

RENTETAN KEJADIAN YANG MENGUJI KESABARAN DAN KETABAHAN

Lima bulan sudah 2011 kita lalui bersama. seperti biasa, pasti selalu ada yang baik juga ada yang buruk yang dialami atau dilalui oleh setiap kita dalam mengarungi hari-hari kehidupan kita. ada pengalaman yang menyenangakan juga yang tidak mengenakkan. Suka dan duka pasti selalu hadir mengiringi keseharian kita. walau belum genap setengah tahun, tetapi rasanya sudah cukup buat saya untuk mencoba merefleksikan atau melihat kembali apa yang sudah saya alami selama lima bulan ini. Banyaknya kejadian yang sedikit banyak menggoncang kenyamanan yang kami alami selama ini membuat saya tidak bisa menahan diri untuk melepaskan ketegangan dengan menuangkannya di catatan kehidupan ini. maka untuk lebih memudahkan saya dalam melihat berbagai kejadian yang kami alami selama ini, akan kubagikan kedalam dua hal yakni peristiwa gembira atau menyenangkan dan peristiwa sedih..

Peristiwa Gembira....

Kabar gembira yang pertama saya dengar terjadi di awal menjelang pertengahan bulan pebruari..Saya dipanggil menghadap direktur SDM rumah sakit, tempat saya bekerja. Sebagai karyawan baru yang "bercasing" lama, perasaan cemas tetap berkecamuk dalam diriku. Tetapi dengan sedikit keberanian saya dengan langkah mantap menghadap beliau. Ketakutan dan  kecemasan yang saya alami sirna setelah saya disodorkan surat yang berisi pengangkatan saya sebagai pegawai tetap lagi. Ini sedikit mengagetkan saya karena datangnya surat ini lebih cepat dari yang saya perkirakan.. saya hanya membutuhkan waktu enam bulan untuk mengembalikan status kepegawaian saya..Saya patut mengucap syukur kepada Tuhan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak direksi dan teman-teman karyawan atas kepercayaan yang diberikan kepada saya, sehingga saya bisa diangkat sebagai pegawai tetap secepat itu.
Kabar gembira yang kedua yang sangat luar biasa yang saya alami hadir dibulan April, tepatnya tanggal 21 April, bertepatan dengan perayaan hari Kamis Putih, sore hari jam 15.22.  Peristiwa menakjubkan itu adalah istriku Asri, melahirkan anak kami yang kedua. seorang putra yang gagah  dan kami beri nama ALEXANDER TRISTAN JADE.. Antara kabar gembira yang pertama dengan kabar gembira yang kedua bagi saya sangat luar biasa...terutama karena dengan status saya sebagai pegawai tetap maka jaminan kesehatan untuk diriku dan keluarga saya dapatkan secara penuh. artinya biaya kelahiran istriku masuk dalam jaminan karyawan yang baru saja saya dapatkan...Terima kasih untuk semua kemurahan dan berkatMu Tuhan,lewat orang-orang luar biasa yang ada di sekitar kami..Amin

Peristiwa Sedih....

Kalau ada berita gembira maka berita sedih juga pasti akan hadir menyertai yang memang sudah ditakdirkan untuk selalu berpasang-pasangan dan berjalan seiringan bergantian mengisi lembar kehidupan kita.
Kejadaian menyakitkan Pertama yang kualami adalah tatkala hape (Nokia 5530) kesayanganku hilang diambil orang. pengalaman menyakitkan ini terjadi kurang lebih dua minggu sebelum kelahiran Tristan. Ini memaksa saya mengeluarkan biaya ekstra untuk mencari penggantinya...bukan bermaksud mengharapkan hape ini hilang, tetapi kehilangannya membuat saya mendapatkan hape dgn os android yang lama kuincar.. tetapi prosesnya sangat tidak diharapkan..
Lalu kejadian kedua yang menyesakkan kami adalah ketika Tristan harus opname di rumah sakit karena menderita ikterus atau sakit kuning. Dia hanya dua hari bersama kami di rumah.. Tetapi perpisahan yang sementara itu akhirnya kami sadari bahwa itu adalah yang terbaik buat Tristan karena dia harus mendapatkan perawatan dan pertolongan yang baik dari ahlinya. Syukur kepada Tuhan karena Tristan tidak butuh waktu lama untuk sembuh dari sakit yang dideritanya saat itu. Dia sehat dan bisa berkumpul bersama kami lagi di rumah.
Baru saja senang karena Tristan sudah meramaikan rumah dengan tangisannya, kejadian ketiga kembali membawah kami ke rumah sakit untuk berobat. Yah, istriku Asri harus di periksa karena ada mass atau benjolan di payudaranya yang sebelah kiri. Kondisi yang sangat mengkwatirkan kami. Kami berusaha buang jauh-jauh pikiran yang jelek sambil menghibur diri bahwa benjolan itu adalah Air susu yang tertahan di dalam karena saluran keluarnya tersumbat. jadi itu bukanlah tumor yang sangat membahayakan.. Akhirnya Asri di periksa oleh dokter bedah rumah sakit dan ternyata benjolan itu adalah air susu yang tertahan dan harus dikeluarkan dengan cara di incisi atau dibedah di ruang operasi. walaupun tindakan ini tergolong operasi kecil tetapi Asri harus dibius total karena anaestesi lokal tidak cukup kuat untuk menghilangkan rasa sakit yang ditimbulkan oleh tindakan operasi tersebut. Operasi berlangsung singkat dan lancar, tidak perlu rawat inap. Kesibukan selanjutnya adalah perawatan luka bekas incisi tersebut harus terus di lakukan di rumah. Sampai sekarang ternyata masalah belum selesai, masih ada bagian yang keras di bagian atas incisi. Dan hal tersebut tetap saja mencemaskan kami semua. Terpaksa kami harus bolak-balik ke rumah sakit untuk kontrol ke dokter bedah.
Masalah mama Revan belum selesai, muncul lagi masalah berikutnya yang menimpa anak pertama kami, Revan. Dia menderita sakit Campak atau morbili. kondisinya sangat mengkwatirkan, seluruh badannya merah-merah, mulut sariawan yang menyebabkan dia tidak mau makan dan sulit minum. Beruntunglah dia tidak sampai opname, cukup rawat jalan dengan observasi ketat. Yang kami cemaskan dari sakitnya revan adalah apabila dia menulari adiknya. karena sakit ini sangat gampang menular.

Demikianlah rentetan kejadian yang membuat kami sungguh larut dalam perasaaan cemas dan kwatir. Namun kami tidak putus asa. Kami pasrahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan..Semoga bimbingaNya menguatkan kami semua....