Senang rasanya melihat klub kesayanganku menumbangkan lawannya dengan skor yang cukup meyakinkan. Tidak sia-sia rasanya saya bangun dini hari tadi menyaksikan pertandingan leg pertama semifinal liga champion antara Inter Milan vs Barcelona. Yah, saya adalah seorang Interisti. Satu di antara sekian juta fans setia yang berdebar-debar menyaksikan pertandingan yang berjalan seru ini. Saya pantas cemas dan kwatir, karena klub yang jadi lawan di semifinal ini adalah juara bertahan liga champion musim lalu dan juga merupakan klub terbaik dunia saat ini yang selalu memperagakan sepak bola menyerang dan penguasaan bola yang nyaris sempurna di setiap pertandingannya..
Kecemasan saya sepertinya terjawab saat pertandingan memasuki menit ke sembilan belas. Ketika para punggawa lini depan Inter gagal mengkonversikan peluang menjadi gol, giliran mereka yang mendapat serangan balik mematikan. Berawal dari tusukan bek kiri Barca, Maxwel. Dia berhasil melewati hadangan pemain belakang Inter dan mengirim umpan tarik ke tengah kotak pinalti. Di sana sudah menunggu Pedro Rodrigues yang berdiri bebas tanpa kawalan, dan tanpa ampun langsung menghujamkan bola yang tidak mampu dijangkau oleh Julio Cesar. 1-0, Barca memimpin.
Beruntung para pemain Inter tidak panik setelah tertinggal satu gol. Mereka terus berusaha mencari peluang untuk mencetak gol. Usaha yang tidak sia-sia, tercipta di menit ke 30 ketika Sneijder berdiri tanpa kawalan di sisi kanan pertahanan Barca, mendapat bola sodoran dari Gabriel Milito dengan tenang menaklukkan Victor Valdes. skor 1-1 bertahan sampai turun minum.
Memasuki babak kedua, keadaan tidak berubah. Barca seperti biasa selalu unggul dalam penguasaan bola. Tetapi tiga menit berlalu, Inter mendapatkan peluang mencetak gol. Lewat sebuah serangan balik cepat, Diego Milito langsung menggiring bola memasuki kotak pinalti. Dia langsung mengirim bola ke depan mulut gawang Barca dan disambut oleh Maicon yang langsung menceploskan bola ke gawang Valdes.. Gooool, 2-1 Inter balik memimpin. Selanjutnya Barca berusaha membongkar pertahanan Inter, yang malam itu bermain sangat disiplin. Beruntunglah, Messi tidak bermain seperti biasanya. Demikian juga Xavi, tidak ada umpan-umpan matang yang lahir dari kakinya. Itu tidak lepas dari ketatnya pengawalan terhadap mereka berdua oleh para pemain tengah Inter.
Dibawah gempuran bertubi-tubi para punggawa Barca, Inter tidak panik. mereka tetap bermain disiplin. Mereka tetap mengandalkan serangan balik untuk mencetak gol. Dan hal itu lagi-lagi terjadi, ketika Samuel Eto'o mengirim umpan lambung dari sisi kiri pertahanan Barca, bola disambut dengan sundulan kepala oleh Wesley Sneijder tetapi tidak langsung ke gawang. Bola dipantulkan ke tanah dan langsung disambar dengan sundulan juga oleh Milito. Inter unggul 3-1, dan skor bertahan sampai dengan pluit panjang di bunyikan..
SantiaSatu kaki Inter sudah berada di Santiago Bernabeu, tetapi perjuangan belum selesai. masih ada 90 menit mendebarkan di kandang Barca. Dan mereka bisa tampil lebih gila lagi di kandang sendiri. Masih lekat dalam ingatan, bagaimana Arsenal dibantai 4-1 hanya oleh seorang Lionel Messi. Tetapi beban kini ada di pundak para pemain Barca, mudah-mudahan itu akan mempengaruhi mereka untuk tidak bermain lepas. Dan semoga saja Inter tetap tampil seperti malam tadi atau bahkan bisa ditingkatkan lagi. Lebih disiplin dan rapat lagi dalam bertahan. Kalau pun nanti kalah, cukup dengan satu gol saja atau selisih satu gol. Semoga puasa gelar liga champion akan terobati tahun ini oleh para punggawa Inter bersama nahkodanya si special one, Jose Mourinho...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar