Susah-senang, sedih dan gembira, keberhasilan dan kegagalan datang silih berganti menghampiri hidup kita. Saat kita diliputi perasaan senang atau mengalami keberhasilan, tak jarang kita lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan yang sudah memberikan segalanya buat kita.. Sebaliknya, tatkala aneka cobaan datang menimpa kita dan berbagai kegagalan selalu kita alami dalam kehidupan, maka kita paling rajin berurusan dengan Tuhan. Kita rajin berdoa, rajin mengunjungi rumah ibadah..Kita selalu ingat akan Tuhan, sampai doa kita dikabulkan atau urusan kita selesai..
Nama Tuhan juga akan selalu jadi kambinghitam untuk semua kegagalan kita atau apabila kita tidak segera keluar dari persolan yang menyulitkan hidup kita..Sering terdengar ungkapan yang bernada putus asa : "Tuhan tidak mendengarkan doaku.." atau " Tuhan tidak peduli lagi dengan saya...." dsbnya...
Kisah berikut ini, mungkin sedikit banyak akan menyadarkan kita, yang seringkali putus asa karena merasa Tuhan sudah tidak peduli lagi dengan keadaan kita, padahal kita siang-malam bertekuk lutut berdoa mohon belas kasihNYA, agar kita segera keluar dari persoalan hidup yang memberatkan kita. Bagi teman-teman, para pembaca yang sudah sering kali mendengar atau membaca kisah ini, anggap saja sharing ini adalah penyegaran untuk anda. Tetapi bagi anda yang baru pertama kali membaca kisah ini, semoga ini akan menjadi cerita yang bermanfaat bagi anda, yang memberikan sedikit refleksi bagi anda, bahwa TUHAN sungguh mencintai kita, apapun dan bagaimanapun keadaan kita.. Inilah kisahnya...:
"Suatu malam seorang laki-laki bermimpi. Ia bermimpi berjalan di pantai bersama Tuhan. Di langit muncul adegan-adegan kehidupannya selama ini. Dalam setiap adegan dia melihat ada dua pasang jejak kaki di pasir. Satu pasang jejak kakinya dan satu lagi jejak kaki Tuhan. Ketika adegan terakhir dalam hidupnya tampak di hadapannya, Ia memandang kembali pada jejak kaki di pasir, Ia melihat seringkali dalam perjalanan hidupnya, hanya ada satu pasang jejak kaki. Ia juga menyadari bahwa itu teradi pada saat-saat paling buruk dan menyedihkan dalam hidupnya.
Ini benar-benar membuatnya gelisah dan dia bertanya kepada Tuhan tentang hal itu :" TUHAN, Engkau berkata bahwa begitu aku memutuskan untuk mengikuti Engkau, ENGKAU akan berjalan bersamaku selamanya. Tetapi aku melihat, pada saat-saat paling sulit dalam hidupku, hanya ada satu pasang jejak kaki. Aku tidak mengerti, mengapa ketika Aku sangat membutuhkanMU, ENGKAU pergi meninggalkan aku seroang diri..?"
Tuhan menjawab : "AnakKU,anak yang KUkasihi, AKU MENGASIHIMU DAN TIDAK AKAN PERNAH MENINGGALKANMU SEORANG DIRI. Dalam saat-saat pencobaan dan penderitaan yang kau alami dalam hidupmu, ketika engkau hanya melihat hanya satu pasang jejak kaki saja yang muncul, itu adalah ketika AKU MENGGENDONG ENGKAU...."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar