Sabtu, 10 April 2010

MENUNGGU SEBUAH KEPASTIAN

Sore tadi saya mendapat sebuah kabar baik dari kakakku di Jakarta. Kabar itu disampaikan dengan maksud untuk memotivasi saya yang sedang bimbang kembali ke kampung halaman. Hal yang diberitakannya kepada saya yakni bahwa Desember 2010 ini kebutuhan listrik di seluruh kabupaten Manggarai akan terpenuhi. Ulumbu,sebuah PLTU yang letaknya dekat kampung saya akan segera beroperasi.
Foto : Tampak dari kejauhan asap mengepul yg keluar dari ulumbu
Mengapa kakakku menyampaikan itu sebagai sesuatu yang memotivasi saya? Ya, tidak salah memang karena sejak dulu salah satu masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat di daerah saya khusunya dan manggarai umumnya adalah masalah penerangan atau listrik ini. Ulumbu, sebagai salah satu sumber listrik tenaga uap memberikan secercah harapan kepada masyarakat manggarai akan kebutuhan listrik yang sejak dulu ditunggu-tunggu ini. Sudah lama sekali kami menunggu kepastian akan beroperasinya proyek PLTU ini. waktu saya duduk di bangku sekolah dasar, hal tersebut hanya sebatas wacana saja. tetapi semenjak saya duduk dibangku SLTA pengerjaan proyek PLTU sudah mulai dikerjakan, waktu itu sekitar tahun 90-an.

Kami menunggu begitu lama. Apa yang menjadi penyebab sehingga proyek tersebut seperti jalan di tempat saja, saya juga tidak tahu pasti. Mungkin saja dana yang dibutuhkan begitu besar sehingga kurang menarik bagi para investor swasta untuk mengembangkan proyek tersebut. Pemerintah juga barangkali mengalami hal yang sama. karena pengeluaran yang demikian besar akan tidak sebanding dengan pemasukan yang di dapatkan. Saya juga tidak tahu pasti kalkulasi untung ruginya seperti apa. Tetapi dari kaca mata awam, saya menilai mungkin karena manggarai bukanlah daerah industri atau dinilai masih belum maju alias terbelakang dalam derap laju pembangunannya sehingga sangat mungkin bahwa konsumsi listrik akan terbatas pada pemakaian rumah tangga saja. Itu berarti sangat sedikit arus listrik yang dipakai yang berarti juga bahwa pemasukan atau pengembalian modal dari proyek yang memakan biaya yang sangat besar ini akan sangat...sangat lama. Apalagi melihat tingkat kesejahteraan hidup masyarakat manggarai yang sebagian besar hidup dari bercocok tanam, belum tentu juga mereka semua akan menggunakan listrik sebagai penerangan di dalam rumah mereka.Mereka pasti lebih memilih membeli bahan kebutuhan pokok sandang, pangan dan menyekolahkan anak daripada membayar iuran listrik..

Tetapi kenyataan seperti di atas mungkin berbeda dengan keadaan saat ini. Sepertinya roda perekonomian di manggarai walaupun masih berjalan tertatih-tatih tetapi paling tidak sudah selangkah lebih maju dibanding waktu saya masih di sana dulu sekitar tahun 90-an itu. Kini kampung saya saja yang dulu hanya sebuah desa, ditingkatkan statusnya menjadi ibu kota kecamatan. Kalau dulu disana hanya ada tiga buah sekolah dasar, kini SLTP dan SLTA sudah tegak berdiri dan beroperasi. Puskesemas yang dulu hanya menggunakan sebuah gedung kecil yang terdiri dari dua kamar, dan hanya dilayani oleh satu mantri kesehatan. Kini berubah menjadi sebuah Puskesmas Induk yang bisa diandalkan, karena sebentar lagi akan menjadi puskesmas rawat inap dan dilayani oleh lebih dari satu orang tenaga perawat, bidan,perawat gigi, petugas kesehatan lingkuangan dan seorang dokter PTT.

Kemajuan demi kemajuan yang dicapai di tempat saya menggambarkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Selama ini di kampung, untuk menerangi rumahnya, beberapa warga yang mampu menggunakan generator dan biasanya satu generator bisa di pakai untuk beberapa rumah. Dengan demikian sudah ada gambaran bahwa betapa mereka merindukan hadirnya listrik sebagai alat penerangan di kampung kami. Di tempat-tempat lain di Manggarai juga saya yakin mengalami hal yang sama. Kehadiran Listrik, saya yakin akan semakin memacu derap laju pembangunan di seluruh kabupaten Manggarai. para investor akan ramai berdatangan untuk menjamah sumber daya alam yang hingga saat ini masih dikelolah secara manual oleh masyarakat setempat. Peluang usaha masyarakat setempat juga akan semakin terbuka dan berkembang. Sehingga dengan sendirinya akan turut mendongkrak tingkat kehidupan menjadi lebih baik. Investasi untuk ulumbu pun tidak akan terbuang sia-sia.

Saya pasti akan tetap pulang, ada ataupun tidak ada listrik di Desember 2010 ini. Yang jelas saya juga akan selalu menunggu kepastian itu. Dan setelah listrik datang, hal berikutnya yang akan kami tunggu kepastiannya adalah sarana air bersih yang memadai. Semoga.......




Tidak ada komentar:

Posting Komentar