Minggu, 28 Maret 2010

KABAR DUKA DARI KAMPUNG HALAMAN

Memasuki pekan terakhir di bulan Maret dan mengawali pekan suci menjelang hari Paskah, saya mendapat kabar duka dari kampung halamanku. hari ini, 28 Maret bapa kecil saya ( begitu kami menyebutnya) dipanggil kembali menghadap Sang Empunya Kehidupan. Beberapa hari yang lalu kami baru menerima kabar kalau beliau di rawat di Rumah Sakit Umum Ruteng karena menderita sakti Gastritis (radang lambung) dan Hepatitis (radang hati). Baru dua hari di rumah sakit, kondisinya cepat sekali drop hingga hari ini dikabarkan meninggal dunia.

Kemarin kami, saya dan kakak-kakak di Jakarta membicarakan tentang bantuan uang yang hendak kami kirimkan ke Ruteng untuk membantu meringankan sedikit biaya rumah sakit. Tetapi sebelum bantuan itu terealisasi di kirim, bapa kecilku sudah keburu di panggil Tuhan. Maafkan kami Pa, karena bantuan kami tidak jadi datang membantu menyembuhkan atau meringankan penderitaan yang diderita selama bapa sakit di rumah sakit. Kali ini bukannya kami tidak mau Pa, tetapi semua karena kondisi kami juga sedang memprihatinkan..Bapa tau, menjelang akhir bulan pada umumnya kita tidak banyak memegang uang. Rencananya uang itu akan dikirim setelah kita semua gajian.

Rencana kita bukanlah rencana Tuhan. terkadang apa yang kita inginkan/rencanakan tidak sesuai dengan apa yang menjadi kehendak Yang Di Atas. Apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Tuhan, demikian sebaliknya. Kita tidak bisa menyelami KehendakNya. Tetapi apapun itu, kalau toh Bapa kecil hari ini dipanggil kembali ke hadapan Tuhan, saya kira itulah rencana terbaik dari Tuhan buat Bapa Titus. Semakin lama Bapa Titus di rawat di rumah sakit, mungkin saja akan mengalami penderitaan fisik yang cukup berat. Dan beban yang di tanggung oleh keluarga akan terasa berat. Toh kematian bukanlah akhir dari segalanya.

Kematian adalah awal dari sebuah kehidupan yang baru. Ya, dengan kematian kita akan memasuki sebuah kehidupan yang baru dan lain sama sekali dari kehidupan di dunia ini. Bagi kita yang percaya, bahwa setelah kematian ada sebuah kehidupan baru yang menyongsong kita maka kematian bukanlah hal yang menakutkan dan perlu ditangisi begitu dalam. Kita percaya bahwa sudah ada orang yang telah berkorban untuk keselamatan kita. DIA itu adalah YESUS sendiri. Untuk itu saya juga percaya bahwa Bapa Titus akan memasuki kehidupan baru yang penuh kedamaian bersama BAPA di Surga. DOA dari kita semua akan menghantarkan bapa Titus menghadap YESUS di Surga. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar